Dari ‘Amr bin ‘Auf
bin Zaid al-Muzani radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,“Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari
sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan
(pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak
mengurangi pahala mereka sedikit pun,” (HR Ibnu Majah: 209).
Hadits yang agung ini menunjukkan keutamaan besar
bagi orang yang menghidupkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
terlebih lagi sunnah yang telah ditinggalkan kebanyakan orang. Oleh karena itu,
Imam Ibnu Majah mencantumkan hadits ini dalam kitab “Sunan Ibnu Majah” pada
Bab: “(Keutamaan) orang yang menghidupkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam yang telah ditinggalkan (manusia)”.
Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari berkata,
“Orang muslim yang paling utama adalah orang yang menghidupkan sunnah-sunnah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah ditinggalkan (manusia),
maka bersabarlah wahai para pencinta sunnah (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam), karena sesungguhnya kalian adalah orang yang paling sedikit jumlahnya
(di kalangan manusia)”.
Nah, apa saja sunnah harian Rasulullah itu?
Pertama:
Shalat tahajjud, Semua rasul, Nabi, kekasih Allah (auliya”) dan para ulama
salaf tidak meninggalkan shalat tahajud. Ini merupakan ciri orang saleh dan
ikhlas. Dalam rangkai sahabat Ali Bin Thalib menyatakan bahwa, salah satu dari
obatnya hati adalah shalat malam dan tahajud. Dan Allah S.W.T berfirman : “Dan
pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan
bagimu. Mudah mudahan Tuhan Mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji,” (
Al-Israa’:79)
Kedua: Membaca Al-Quran dengan Terjemahannya, Al-Quran
merupakan petunjuk dan sumber mata kehidupan. Al Qur’an merupakan pedoman
muslim untuk hidup dan menjalani kehidupan. Maka membaca atau tadarus Al-Quran
itu penting sekali, kita tdk hanya disuruh membaca, tetapi juga memahami dan
menghayati artinya serta dilanjutkan dengan mengamalkan ajaran-ajaran yang
terkandung di dalamnya.
Ketiga: Memakmurkan masjid/shalat
subuh di mesjid. Masjid adalah rumah nya Allah. Mesjid adalah sebuah tempat suci
bagi orang-orang yang senantiasa mensucikan dirinya secara lahir maupun batin.
Masjid merupakan tempat untuk menggembleng pengalaman-pengalaman
ruhani/spiritual, mengokokohkan iman dan tauhid. Masjid juga sebagai tempat
tinggal landas bagi mi’rajnya orang-orang beriman. Dalam artian ini, masjid
sebagai tempat menginternalisasikan nilai-nilai Ilahiyah ke dalam dirinya
sebagai modal utama dalam kehidupan, baik secara individu, dalam lingkup rumah
tangga, masyarkat dan bangsa bahkan dalam lingkup dunia global.
Keempat: Shalat Dhuha, Salah satu
rahasia Shalat dhuha adalah karena Shalat Dhuha adalah sedekah. Shalat dhuha
adalah ibadah sunnah yang senantiasa dilakukan Rasullah Saw.
Setiap amal ibadah yang diperintahkan ataupun
dianjurkan Allah dan Rasul- Nya pasti ada rahasia yang tersembunyi di dalamnya.
Memang kadang kemampuan akal kita tak dapat menjangkau/memahaminya. Tapi yang
pasti semuanya itu adalah demi kemasalahatan dan kemanfaatan kita, manusia.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
“Setiap persendian manusia diwajibkan untuk
bersedakah setiap harinya mulai matahari terbit. Memisahkan (menyelesaikan
perkara) antara dua orang (yang berselisih) adalah sedekah. Menolong seseorang
naik ke atas kendaraannya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya
adalah sedekah. Berkata yang baik juga termasuk sedekah. Begitu pula setiap
langkah berjalan untuk menunaikan shalat adalah sedekah. Serta menyingkirkan
suatu rintangan dari jalan adalah shadaqah ”. [HR. Bukhari dan Muslim].
Orang-orang salafush-shaleh pernah bilang “jika
kalian menginginkan kebahagiaan di dunia dan akherat kelak, maka lakukan shalat
dhuha”
Kelima: Bersedekah. Allah menyukai
orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang
yang bersedekah setiap hari. Seorang sudah bisa disebut mukmin yang sebenarnya,
jika sudah bersedekah. Carilah rizki dengan sedekah. Demikian juga bertaubatlah
dengan bersedekah, jika kita sakit juga hendaknya bersedekah. Banyak sekali
ayat-ayat Al-Quran yang menegaskan dan memerintahkan akan hal ini. bersedekah
merupakan tolok ukur dan ciri dari orang-orang yang beriman, shaleh dan
bertakwa.
Keenam: Menjaga wudhu terus menerus
kerana Allah menyayangi hamba yang berwudhu. Nabi saw, senantiasa dalam keadaan
wudhu, baik dalam waktu dan keadaan apapun. Jangan tinggalkan wudhu.
Kalau batal, berwudhulah kembali. Hal itu merupakan kebutuhan kita sendiri dalam
rangka untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Kalau kita selalu berwudhu
insya Allah akan selamat dari ikatan dan kegenitan dunia dan terjaga dari
hal-hal yang kotor (kotoran yang bersifat maupun ruhani). Selanjutnya kita
terjaga dari hal-hal yang tidak bermanfaat dan dari perbuatan-perbuatan dosa
dan tercela. Karena wudhu merupakan proses pembersihan badan kita secara
silmutan dilanjutkan dalam rangka untuk pembersihan fitrah dan hati atau rohani
kita
Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, “Orang yang selalu
berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu solat walau ia sedang tidak solat,
dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, ampuni dosa dan sayangi dia ya Allah”.
Ketujuh:
Amalkan istighfar setiap saat. Dengan istighfar masalah yang terjadi kerana
dosa kita akan dijauhkan oleh Allah. istighfar setiap saat dan dalam segala
aktivitas apapun diperintahkan beristiqfar. Ketika kita mau tidur, mau makan
dalam melakukan suatu pekerjaan, di jalan, di mobil dan di manapun hendaknya
selalu dalam keadaan beristiqfar. Orang yang kuat istiqfarnya, maka insting dan
kecenderungan rahmatnya (berguna dan bisa membahagiakan orang lain atau bahkan
makhluk lain) sangat kuat sekali. Ia pun juga menjadi penuh dengan
keutamaan-utamaan, doanya mustajab dan firasatnya tajam (mampu berpikir positif
dan menerawang ke depan/berpikir visioner).
Bila kita mampu menjaga dan melakukan “tujuh
sunnah Rasullullah saw”. Ini, maka Insya Allah akan muncul pada dirinya
sifat-sifat terpuji. Bicaranya dakwah, diamnya zikir, nafasnya tasbih, matanya
memancar cahaya rahmat.
Labels Ref
: Islampos.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar