السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

Rabu, 05 Maret 2014

RINDU Selalu Ingin Kembali Ke BAITULLAH

Gema Talbiah dari para tamu Allah di tanah wahyu Ilahi yaitu tanah suci Mekah terdengar dan menyentuh hati. Lautan umat Islam meneriakkan ucapan Labbaika Allahumma labbaika. Labbaika la syarika laka labbaika. Innal hamda wanni’mata laka wal mulka. laa syarika laka. (Ya Allah, aku datang karena panggilanMu. Tiada sekutu bagiMu. Segala ni’mat dan puji adalah kepunyanMu dan kekuasaanMu. Tiada sekutu bagiMu). sebuah ucapan yang dapat melupakan manusia dari hal-hal yang berbau duniawi. Dengan ucapan ini umat Islam dengan hati khusyu pergi menuju Baitullah, Ka'bah.

Ka'bah adalah rumah tauhid dan tempat ibadah paling lama yang dibangun di muka bumi ini, sebagaimana tertera dalam al-Quran : “Sesungguhnya rumah yang pertama kali dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah)…” (QS. Ali Imran: 96). Catatan-catatan sejarah memberikan kesaksian bahwa pada awalnya, Ka'bah dibangun oleh Nabi Adam as. Kemudian Ka'bah mengalami kerusakan dalam peristiwa topan pada masa Nabi Nuh as dan diperbaiki oleh Nabi Ibrahim as. Sejak saat itu Ka'bah selalu menjadi pusat perhatian para penyembah Tuhan yang Maha Esa. 

Ka'bah merupakan manifestasi keagungan dan rahmat Allah. Rumah suci ini adalah monumen sejarah hidup nabi-nabi besar seperti Adam as, Ibrahim as dan Rasul Allah Muhammad Saw, serta perjuangan mereka dalam menyebarkan ajaran-ajaran tauhid kepada seluruh umat manusia. Setiap Mukmin, ketika berada di hadapan Ka'bah, maka ia akan tenggelam di dalam keagungan dan keindahan yang Maha Agung, dan seluruh wujudnya akan dikuasai oleh semangat dan perasaan-perasaan khusus. 

Berhajji dan berumroh adalah sebuah jalan untuk bertaqarrub kepada Allah dan salah satu syiar terpenting di dalam Islam. Di dalam perjalanan ruhani ini, manusia meninggalkan segala kelezatan jasmani dan menjauhkan diri dari setiap kekotoran. Peziarah Rumah Allah, dengan berseru "Labbaik Allahumma Labbaik", mengungkapkan kerinduan dan kecintaan mereka dari dalam jiwa mereka; lalu mereka menenggelamkan diri ke dalam doa-doa dan munajat menyampaikan segala derita yang ia tanggung selama ini, seraya memohon rahmat dan inayah-Nya. 

Ketika kami memasuki kota suci Mekah, di benak kami terlintas gambaran tentang gurun sahara yang tandus dan panas dimana Nabi Ibrahim yang hanya disertai istri dan putranya berada di sisi Baitullah. Namun sekarang kota ini telah menjadi kota yang padat penduduk dan kami melihat betapa doa nabi Ibrahim as telah dikabulkan Allah. Sebagaimana yang tertera dalam al-Quran Surah Ibrahim ayat 37, saat itu nabi Ibrahim berdoa, "Ya Tuhan sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, Ya Tuhan (yang sedemikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka (keturunan Nabi Ibrahim) dan berilah rizki mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur". Mungkin Doa Nabi Ibrahim INILAH salah satu misteri yang menjadikan orang yang pernah ke Baitulah selalu ingin kembali dan kembali lagi (Rindu). 

Sedemikian besar kerinduan kami kepada Baitullah sehingga seolah-oleh degup hati kami terdengar oleh telinga. Dari atas gunung kami menyaksikan Masjidul Haram dan lautan manusia berpakaian serba putih bersama-sama menuju Masjidul Haram. Dari sini kami juga menyaksikan burung-burung merpati Masjidil Haram beterbangan di sekitarnya dan sama sekali tidak menunjukkan rasa takut akan arus manusia. Seolah-olah mereka juga tahu bahwa di sini adalah lembah yang diamankan Allah serta tempat berlabuhnya keadilan dan takwa dimana tak seorangpun berhak mengganggu binatang atau tanaman apapun, sebagaimana tertera dalam al-Quaran “Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, Dan demi bukit Sinai, Dan demi kota (Mekah) Ini yang aman” (QS. At-Tiin : 1-3), Di sini tidak ada jenis kesombongan dan egoisme. Apa yang ada hanyalah kehormatan, ketenteraman, persaudaraan dan takwa.

Arus manusia yang datang silih berganti memasuki Masjidul Haram dari berbagai pintu yang terbuka untuk para tamu Allah dan selintas kemudian tatapan kami tertuju pada keindahan Ka'bah yang memancarkan keagungan dan keteguhan ke langit. Tak lama kemudian kami segera bersujud dan memanjatkan puji syukur atas keagungan dan kebesaranNya." Ka'bah telah diceritakan sejarah semenjak zaman Nabi Adam as. Saat nabi Adam turun ke bumi, Allah Swt telah meletakkan kubah di tempat dimana Ka'bah sekarang berada agar kubah ini dijadikan tempat bertawaf oleh Nabi Adam. Kubah itu terus ada hingga zaman Nabi Nuh as dan setelah itu tempat tersebut dijadikan tempat tawaf para Nabi. Ketika sampai pada zaman Nabi Ibrahim as, Allah Swt memerintahkan Nabi Ibrahim agar membangun Ka'bah di tempat itu dan sejak itu hingga sekitar 4 ribu tahun tak ada satupun peristiwa yang dapat mengurangi keagungan dan kesucian Baitullah ini. Pada Ka'bah terdapat pemandangan yang dapat membangkitkan jiwa pengabdian dan kecintaan kepada yang Esa. 

Begitupun Keutamaan-keutaman Baitullah telah menjadi kerinduan para tamu Allah, seperti dalam hadist : "Sungguh Allah menurunkan pada setiap hari dan malam 120 rahmat di Baitullah. 60 rahmat untuk orang yang melakukan thawaf, 40 rahmat bagi orang yang mendirikan shalat. 20 rahmat bagi orang yang memandang ke arah Ka'bah." (HR.Thabrani). "Shalat di Masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih utama seribu kali lipat dibandingkan shalat di manapun kecuali di Masjidil Harram. Sebab shalat di Masjidil Harram seratus ribu kali lipat dibanding shalat di Masjid lainnya." (Riwayat Ahmad, dengan sanad yang sah). 

Baitullah Ka'bah adalah pusat segala wujud semesta dan manusia sebagai makhluk yang lain berasal dari Allah Swt dan tak ada orientasi kecuali Allah Swt. Para tamu Allah dengan semangat cinta yang luar biasa di sekitar Baitullah telah mejadi ibarat laron-laron yang mengelilingi lilin. Dan dengan gelora jiwa yang tak dapat dilukiskan mereka menyampaikan munajatnya kepada Allah Swt.

Begitulah…..misteri kenapa para tamu Allah, selalu ingin kembali ke Baitullah untuk berhajji dan berumroh. Ada orang yang berkali-kali bahkan berpuluh-puluh kali pergi ke Baitullah karena rasa RINDUnya, ibarat meminum air laut semakin diminum semakin haus.

Ya Allah,.... semoga sekembali ke Tanah Air, tidak menjadikan Thawaf Wada_ku (Thawaf Perpisahaan) menjadi Thawaf yang terakhir, tapi menjadikan “Kerinduan” untuk kembali ke Tanah Harram_Mu dan untuk saudara-saudara kami yang belum sempat menunaikannya, MUDAHKANLAH….Amin.

 Labels Ref : indonesian.irib.ir

7 komentar:

  1. Subhanallah.......!! semoga kita dimudahkan untuk menunaikan rukun islam yg ke 5....amien

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin...semoga Allah memudahkan setiap muslim yang merindukan Baitullah !

      Hapus
  2. Berhaji/Umrah adalah cita2 setiap muslim, semoga ya Rabb kami diberi kemampuan dan kemudahan untuk menunaikannya.

    BalasHapus
  3. Amiiin Ya Robbal 'Alamiin...

    BalasHapus
  4. " Ya Alloh,betapa aku mrindkan Baitulloh-MU,Semga aku ditakdirkan kembali untuk dapat memeluk Rumah-MU, bersama anak cucuku.

    BalasHapus
  5. Ya..Allah perkenankan saya dan Ibu dapat kesana...tak terasa air mata menetes ..disaat rindu smakin memuncak untuk kesana...

    BalasHapus
  6. Permudahkan kami sklwrg ya allah, smog segera di panggil lagi ke baitullahmu amin, dan smog seluruh umat islam di beri kemudahan untuk ke baitullah 😇🙏

    BalasHapus