Wanita adalah tofik abadi yang terus memberi insfirasi dan menjadi obyek kajian yang subur. Sebanyak apapun orang menulis tentang tofik 'Wanita', ia tetap baru dan tidak pernah usang. Bahkan seandainya seluruh pendapat dan pandangan mengenai wanita dihimpun menjadi satu, maka ia tetap tidak akan tertampung oleh buku tebal berjilid-jilid.
Wanita merupakan ibunda pria yang mengandung didalam perutnya, memberinya makan dari usus-ususnya, menyusui dari air susunya, mengasuh dan menjaganya hingga menjadi pria dewasa. Ia adalah saudara perempuan pria yang mendampinginya, mengarungi masa kanak-kanaknya, saling berbagi suka dan duka dengannya, saling goda dan tengkar dengannya dan saling nasihat-menasihati.
Wanita adalah bibi pria dari garis keturunan ayah maupun ibu, serta neneknya yang ikut mengasuh dan membimbingnya dalam pangkuan mereka, mengucirinya dengan empati dan kasih sayang mereka.
Ia merupakan istri dan pendamping hidup yang dijadikan Allah sebagai ujian bagi pria, begitu juga sebaliknya. Betapa pria sangat membutuhkan wanita dan menghajatkan orang sepertinya. Wanita adalah sesuatu yang terindah dalam kehidupan.
Ia diciptakan Allah untuk menemani kesendirian kaum pria dan membuatnya mampu merasakan arti kehidupan dengan segala kelembutan, kehalusan, keindahan, dan kesempurnaan yang terhampar di dalamnya.
Ia adalah 'sekolah' yang meluluskan generasi shaleh maupun generasi bobrok sesuai dengan kadar keshalehan dan kebobrokan wanita sebagai ibu dari garis keturunan anak-anaknya.
Wanita adalah urat nadi dari pilar kehidupan. Wanita yang berpendidikan baik dan berakhlak mulia akan melahirkan untuk kita generasi-generasi pemimpin, tokoh-tokoh besar dan para pembaharu. Dan sebaik-baik entitas adalah wanita yang beriman, menjaga kesopanan dan keshalehan.
Ia seperti bumi yang bisa di dulang dari dalamnya emas putih maupun emas hitam, Ia adalah misteri yang belum terpecahkan simbol-simbol oleh seorangpun, baik oleh kaum wanita itu sendiri maupun oleh kaum pria. Juga belum bisa tersingkap tabir dirinya secara sempurna.
Keagungan dan kehebatan wanita menjadi nutrisi yang ditelan suami, diisap anak-anaknya, dan dienyam masyarakat. Dengan kesucian dan kesopanannya masyarakat menjadi suci dan sopan. Sebaliknya dengan kebejatannya dan kebobrokannya, etika dan norma masyarakat pun rusak. Ia menjadi batu ujian tersendiri bagi orang-orang shaleh, sebagaimana halnya Nabi Luth dan Nabi Nuh yang diuji dengan istri yang kafir. Namun ia juga menjadi batu ujian bagi para Durjana, sebagimana Fir'aun yang diuji dengan istri yang mukminah.
Secara umum tidak ada batas moderat (tengah-tengah) dikalangan wanita. Jika tidak menjadi malaikat-malaikat keluhuran dan kesopanan, maka mereka menjelma menjadi setan-setan kenistaan dan kekejian. Seperti para Filsuf mengatakan : "sesunggunya wanita bisa menjadi penyelamat keluarga sekaligus menjadi penghancur keluarga, sebab dibalik lipatan bajunya ia menyimpan nasib setiap anggota keluarganya". "Sesungguhnya tidak ada permata diseluruh dunia yang lebih berharga daripada wanita yang mensucikan dirinya dari segala cela dan melindungi dirinya dari segala noda. Wanita akan terpuruk jika diberi kebebasan penuh, berambisi untuk bersaing dengan pria dan bergaul dengan wanita-wanita jalang dan buruk laku".
Wanita ? Siapakah gerangan dia ? ......Kalangan pria maupun wanita sama-sama berbeda pandangan mengenai makhluk yang satu ini. Sebagian kalangan menjunjung tinggi-tinggi dan memposisikannya di tempat yang agung, sementara sebagian lain menistakan dan menginjak-injak di posisi yang terendah.
Semuanya kembali dan tergantung kepada WANITA nya itu sendiri, mau memposisikan di tempat seperti apa ?
Wanita merupakan ibunda pria yang mengandung didalam perutnya, memberinya makan dari usus-ususnya, menyusui dari air susunya, mengasuh dan menjaganya hingga menjadi pria dewasa. Ia adalah saudara perempuan pria yang mendampinginya, mengarungi masa kanak-kanaknya, saling berbagi suka dan duka dengannya, saling goda dan tengkar dengannya dan saling nasihat-menasihati.
Wanita adalah bibi pria dari garis keturunan ayah maupun ibu, serta neneknya yang ikut mengasuh dan membimbingnya dalam pangkuan mereka, mengucirinya dengan empati dan kasih sayang mereka.
Ia merupakan istri dan pendamping hidup yang dijadikan Allah sebagai ujian bagi pria, begitu juga sebaliknya. Betapa pria sangat membutuhkan wanita dan menghajatkan orang sepertinya. Wanita adalah sesuatu yang terindah dalam kehidupan.
Ia diciptakan Allah untuk menemani kesendirian kaum pria dan membuatnya mampu merasakan arti kehidupan dengan segala kelembutan, kehalusan, keindahan, dan kesempurnaan yang terhampar di dalamnya.
Ia adalah 'sekolah' yang meluluskan generasi shaleh maupun generasi bobrok sesuai dengan kadar keshalehan dan kebobrokan wanita sebagai ibu dari garis keturunan anak-anaknya.
Wanita adalah urat nadi dari pilar kehidupan. Wanita yang berpendidikan baik dan berakhlak mulia akan melahirkan untuk kita generasi-generasi pemimpin, tokoh-tokoh besar dan para pembaharu. Dan sebaik-baik entitas adalah wanita yang beriman, menjaga kesopanan dan keshalehan.
Ia seperti bumi yang bisa di dulang dari dalamnya emas putih maupun emas hitam, Ia adalah misteri yang belum terpecahkan simbol-simbol oleh seorangpun, baik oleh kaum wanita itu sendiri maupun oleh kaum pria. Juga belum bisa tersingkap tabir dirinya secara sempurna.
Keagungan dan kehebatan wanita menjadi nutrisi yang ditelan suami, diisap anak-anaknya, dan dienyam masyarakat. Dengan kesucian dan kesopanannya masyarakat menjadi suci dan sopan. Sebaliknya dengan kebejatannya dan kebobrokannya, etika dan norma masyarakat pun rusak. Ia menjadi batu ujian tersendiri bagi orang-orang shaleh, sebagaimana halnya Nabi Luth dan Nabi Nuh yang diuji dengan istri yang kafir. Namun ia juga menjadi batu ujian bagi para Durjana, sebagimana Fir'aun yang diuji dengan istri yang mukminah.
Secara umum tidak ada batas moderat (tengah-tengah) dikalangan wanita. Jika tidak menjadi malaikat-malaikat keluhuran dan kesopanan, maka mereka menjelma menjadi setan-setan kenistaan dan kekejian. Seperti para Filsuf mengatakan : "sesunggunya wanita bisa menjadi penyelamat keluarga sekaligus menjadi penghancur keluarga, sebab dibalik lipatan bajunya ia menyimpan nasib setiap anggota keluarganya". "Sesungguhnya tidak ada permata diseluruh dunia yang lebih berharga daripada wanita yang mensucikan dirinya dari segala cela dan melindungi dirinya dari segala noda. Wanita akan terpuruk jika diberi kebebasan penuh, berambisi untuk bersaing dengan pria dan bergaul dengan wanita-wanita jalang dan buruk laku".
Wanita ? Siapakah gerangan dia ? ......Kalangan pria maupun wanita sama-sama berbeda pandangan mengenai makhluk yang satu ini. Sebagian kalangan menjunjung tinggi-tinggi dan memposisikannya di tempat yang agung, sementara sebagian lain menistakan dan menginjak-injak di posisi yang terendah.
Semuanya kembali dan tergantung kepada WANITA nya itu sendiri, mau memposisikan di tempat seperti apa ?
Kerennn kk
BalasHapus