السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

Selasa, 08 Februari 2011

Bangkitlah...dari keterpurukan !

Separuh Jiwaku Pergi
Memang indah semua
Tapi berakhir luka
Reff:
Benar ku mencintaimu
Tapi tak begini
Kau khianati hati ini
Kau curangi aku
Kau bilang tak pernah bahagia
Selama dengan aku
Itu ucap bibirmu
Kau dustakan semua
Yang kita bina
Kau hancurkan semua

Diatas adalah lirik lagu "separuh jiwaku pergi by. Anang", bila mendengar lagunya begitu menyayat hati, bagi yang senasib sudah dipastikan kan meneteskan air mata walau dia adalah pria sejantan apapun.
Perih sekali apabila diri dicurangi. Perasaan itu bagaikan menusuk seluruh jiwa dan raga. Hati pula, tertanya-tanya mengapakah harus ini terjadi. Hanya insan yang pernah dikhianati bisa merasakan perasaan itu, bisa memahami segalanya. Sehingga ada juga yang nekad untuk membalas dendam, dan bunuh diri serta melakukan pekara yang dilarang agama.

Mengapakah insan, sanggup melakukan kecurangan & penghianatan ? Sedangkan insan mempunyai akal dan fikiran untuk membedakan apa yang baik dan tidak. Tidakkah mereka takut akan pembalasan? Sungguh meyedihkan karena  kelakuan insan seperti ini.

Insan, megertilah bahwa setiap yang terjadi mempunyai hikmah tersendiri. Hikmah yang cukup indah yang bisa menyembuhkan luka di hati. Sinar cahaya akan tiba tanpa kita sadari. Yakinlah bahawa, Allah tidak akan memberi cobaan dan ujian pada hambanya di luar kemampuan hambanya itu sendiri.

Setelah dilukai, pasti susah untuk kita memaafkan dan menerima kembali pasangan kita itu, apalagi untuk melupakan kecurangan tersebut. Namun, kita haruslah beringat bahawa memaafkan seseorang adalah perkara yang mulia. Dan kita sebagai manusia biasa tidak layak untuk menghukum apalagi tidak memberi kata maaf. Sedangkan Allah Maha Pengampun. Kita serahkan pada Allah yang Maha Adil.

Kita mungkin dapat memberi maaf pada setiap kecurangan, namun untuk melupakannya mungkin mustahil. Apa yang patut kita lakukan adalah memberi peluang, menjadikan perkara tersebut sebagai ikhtibar serta berdoa. Ingatlah, dikehidupan kita ada Allah. Jika pintu maaf telah kita berikan dan si_dianya masih mengulangi kecurangannya, lupakan dan bangkitlah dari keterpurukan, mungkin ini adalah pertanda dari Allah  untuk memulai hidup yang baru. Alah yang maha mengetahui dan kita wajib tunduk akan rencana_Nya,  Allah adalah sebaik-baik tempat untuk kita mengadu dan berharap. Allah tidak akan mengecewakan dan menghianati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar